Selasa, 01 April 2014

Topeng Blantik (Blantek)


TOPENG BLANTIK (BLANTEK)
1.      Asal-usul budayanya:
Soal asal-usul nama kesenian ini berasal dari dua suku kata, yaitu topeng dan blantek. Istilah topeng berasal dari bahasa Cina di zaman Dinasti Ming. Topeng asal kata dari to dan peng. To artinya sandi dan peng artinya wara. Jadi topeng itu bila dijabarkan berarti sandiwara. Sedangkan untuk kata blantek ada beberapa pendapat. Ada yang mengatakan berasal dari bunyi-bunyian musik yang mengiringinya. Yaitu satu rebana biang, dua rebana anak dan satu kecrek yang menghasilkan bunyi, blang blang crek. Namun, karena lidah lokal ingin enaknya saja dalam penyebutan maka munculah istilah blantek.
2.       Keunikannya:
Terdapat tiga buah sundung (kayu yang dirangkai berbentuk segitiga yang biasa digunakan untuk memikul sayuran). Satu sundung berukuran besar dan dua berukuran kecil lalu diletakkan dipanggung saat pentas sebagai pembatas para pemain yang sedang berlakon dengan panjak, musik, juga dengan para pemain lain yang belum dapat giliran berlakon. Perangkat lainnya yang digunakan saat pentas berupa obor yang diletakkan di tengah panggung pentas.
3.       Nilai-nilai sejarah lokal yang melatarbelakanginya:
Kehidupan masyarakat Jakarta yang bersifat Individualis. Individualis dalam arti terlalu mengedepankan kepentingan pribadi. Seni topeng blantek merupakan hasil dari kepentingan kelompok atau bersama. Masyarakat etnis Betawi menciptakan seni budaya tersebut berdasarkan solidaritas dan kolektifitas. Seni budaya topeng blantek telah memberikan warna budaya dan menambah kemajemukan seni yang ada di Indonesia. Seni tersebut telah menunjukkan keeksistensian pada budaya Indonesia.
Keberadaan seni budaya topeng blantek juga menggambarkan suatu ciri khasnya suatu suku. Seni budaya yang identik dengan hiburan, namun pada dasarnya juga terdapat dimensi lain yaitu sebagai sarana untuk menyampaikan nilai sosial dan agama dari masyarakat Betawi. Dalam pertunjukan topeng blantek secara tidak langsung mengajarkan pada para penonton tentang sesuatu. Para seniman topeng blantek menggambarkan bahwa kesenian adalah bagian dari pendidikan.
4.       Cara atau solusi kalian sebagai mahasiswa untuk melestarikannya:
Sejak adanya kesenian-kesenian tradisional Betawi lainnya seperti lenong, topeng Betawi, samrah, gambang kromong dan lain sebagainya, kesenian topeng blantek makin surut pamornya. Oleh karena itu, dukungan dari pihak pemerintah dan generasi penerus betawi pun sangat perlu dilakukan agar dapat melestarikan kesenian tersebut yang hampir punah dengan mengadakan pentas kesenian topeng blantek.
5.       Sertakan dokumentasi berupa gambar atau video tentang budaya tersebut:




Sumber:






Tidak ada komentar:

Posting Komentar