TOPENG BLANTIK (BLANTEK)
1.
Asal-usul budayanya:
Soal asal-usul
nama kesenian ini berasal dari dua suku kata, yaitu topeng dan blantek. Istilah
topeng berasal dari bahasa Cina di zaman Dinasti Ming. Topeng asal kata dari to
dan peng. To artinya sandi dan peng artinya wara. Jadi
topeng itu bila dijabarkan berarti sandiwara. Sedangkan untuk kata blantek ada
beberapa pendapat. Ada yang mengatakan berasal dari bunyi-bunyian musik yang
mengiringinya. Yaitu satu rebana biang, dua rebana anak dan satu kecrek yang
menghasilkan bunyi, blang blang crek. Namun, karena lidah lokal ingin
enaknya saja dalam penyebutan maka munculah istilah blantek.
2.
Keunikannya:
Terdapat tiga
buah sundung (kayu yang dirangkai berbentuk segitiga yang biasa
digunakan untuk memikul sayuran). Satu sundung berukuran besar dan dua
berukuran kecil lalu diletakkan dipanggung saat pentas sebagai pembatas para
pemain yang sedang berlakon dengan panjak, musik, juga dengan para
pemain lain yang belum dapat giliran berlakon. Perangkat lainnya yang digunakan
saat pentas berupa obor yang diletakkan di tengah panggung pentas.
3.
Nilai-nilai sejarah lokal yang
melatarbelakanginya:
Kehidupan
masyarakat Jakarta yang bersifat Individualis. Individualis dalam arti terlalu
mengedepankan kepentingan pribadi. Seni topeng blantek merupakan hasil dari
kepentingan kelompok atau bersama. Masyarakat etnis Betawi menciptakan seni
budaya tersebut berdasarkan solidaritas dan kolektifitas. Seni budaya topeng
blantek telah memberikan warna budaya dan menambah kemajemukan seni yang ada di
Indonesia. Seni tersebut telah menunjukkan keeksistensian pada budaya
Indonesia.
Keberadaan seni
budaya topeng blantek juga menggambarkan suatu ciri khasnya suatu suku. Seni
budaya yang identik dengan hiburan, namun pada dasarnya juga terdapat dimensi
lain yaitu sebagai sarana untuk menyampaikan nilai sosial dan agama dari
masyarakat Betawi. Dalam pertunjukan topeng blantek secara tidak langsung
mengajarkan pada para penonton tentang sesuatu. Para seniman topeng blantek
menggambarkan bahwa kesenian adalah bagian dari pendidikan.
4.
Cara atau solusi kalian sebagai mahasiswa untuk
melestarikannya:
Sejak adanya
kesenian-kesenian tradisional Betawi lainnya seperti lenong, topeng Betawi,
samrah, gambang kromong dan lain sebagainya, kesenian topeng blantek makin
surut pamornya. Oleh karena itu, dukungan dari pihak pemerintah dan generasi
penerus betawi pun sangat perlu dilakukan agar dapat melestarikan kesenian
tersebut yang hampir punah dengan mengadakan pentas kesenian topeng blantek.
5.
Sertakan dokumentasi berupa gambar atau video
tentang budaya tersebut:
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar