Jumat, 25 April 2014

Proposal


BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang

Laju perkembangan teknologi informasi dan komunikasi di era globalisasi ini berdampak negatif terhadap budaya lokal sebagai karakter bangsa. Realita saat ini menunjukkan bahwa kurangnya dukungan dari para pemuda terhadap budaya yang ada di Indonesia. Situasi ini lebih dipersulit lagi dengan semakin menguasainya budaya asing yang terdapat di Indonesia dan dapat berdampak pada perubahan sikap, perilaku, serta peradaban bangsa yang bermartabat.
Kreativitas dan kemandirian pada dasarnya diarahkan untuk menumbuhkan kepekaan rasa estetik dan artistik sehingga terbentuk sikap kritis, apresiatif, dan kreatif pada diri siswa/mahasiswa secara menyeluruh. Sikap ini hanya akmbuh jika dilakukan serangkaian proses kegiatan yang meliputi pengamatan, penilaian, dan penumbuhan rasa memiliki dengan keterlibatan siswa/mahasiswa dalam segala aktivitas seni budaya di dalam maupun di luar sekolah/kampus.

Selasa, 22 April 2014

7 UNSUR KEBUDAYAAN:



1.       Sistem Bahasa : Bahasa merupakan sarana bagi manusia untuk berkomunikasi atau hubungan interaksi dengan sesamanya. Bahasa untuk setiap wilayah didaerah dan negara memiliki perbedaan. Kemampuan manusia dalam membangun tradisi budaya dan mewariskannya kepada generasi penerusnya sangat tergantung pada bahasa. Dengan demikian, bahasa memiliki posisi yang sangat penting dalam setiap kebudayaan manusia. Tempat tinggal individu seperti lingkungan keluarga merupakan cara yang sangat baik dalam berinteraksi sehingga proses saling mempengaruhi perkembangan bahasapun sering terjadi, kemudian akan menyebar luas kemasyarakat dan menjadi budaya bahasa masyarakat itu sendiri.
2.       Sistem Pengetahuan : Pengetahuan berwujud didalam ide manusia, dan sangat luas karena mencakup pengetahuan manusia tentang berbagai unsur yang digunakan dalam kehidupannya. Misalnya, pada masyarakat pedesaan yang mayoritasnya hidup dengan bertani akan memiliki sistem kalender pertanian tradisional yang sejak dahulu telah digunakan oleh nenek moyang untuk menjalankan aktivitas pertaniannya. Sistem ini digunakan untuk menentukan antara tingkat curah hujan dengan kemarau. Melalui sistem ini, para petani akan mengetahui kapan saat memulai mengolah tanah, menanam, dan memanen hasil pertaniannya, karena semua aktivitas para petani didasarkan pada siklus peristiwa alam. Apabila masih dilestarikan dan digunakan oleh masyarakat pedesaan sampai pada saat sekarang, maka sistem tersebut kemungkinan akan diwariskan kepada generasi penerusnya.
3.       Sistem Kekerabatan dan Organisasi Sosial : Bertujuan untuk memahami bagaimana manusia membentuk masyarakat melalui berbagai kelompok sosial. Setiap kelompok masyarakat kehidupannya diatur oleh adat istiadat dan aturan-aturan yang mengenai berbagai macam kesatuan didalam lingkungan dimana dia hidup dan bergaul dari hari ke hari. Kesatuan sosial yang paling dekat adalah kekerabatan. Melalui keluargalah sistem kekerabatan dapat dibentuk dan kemudian akan menyebar luas kemasyarakat. Sedangkan kekerabatan tersebut berkaitan dengan pengertian tentang perkawinan dalam suatu masyarakat, karena perkawinan merupakan dasar pembentukan suatu organisasi sosial. Sehingga melalui organisasi sosial ini, dapat mempererat tali persaudaraan serta silaturahmi antar masyarakat, dan menjadi budaya masyarakat hingga sampai pada saat sekarang.
4.       Kebudayaan Material : Manusia selalu berusaha untuk mempertahankan hidupnya, sehingga mereka akan selalu membuat peralatan atau benda-benda yang bermanfaat bagi kehidupannya. Kebutuhan yang berhasil ditemukan oleh manusia itu sendiri disebut kebutuhan material. Karena kebutuhan material mencakupi barang-barang seperti alat elektronik, pesawat terbang, mobil, kapal laut, kereta api, dan lain-lain. Karena sering dilakukan oleh manusia sampai pada saat sekarang, maka kebutuhan material ini termasuk kedalam budaya manusia.
5.       Kesenian : Berawal dari ide yang didapat oleh manusia, kemudian menghasilkan karya seni yang indah seperti seni tari, seni musik, seni rupa, dan seni yang lainnya.
     Karena masih dilakukan oleh manusia sampai pada saat sekarang, maka kesenian tersebut termasuk kedalam budaya manusia dan kemungkinan akan diwariskan kepada generasi penerusnya.
6.       Sistem Religius : Manusia yang memiliki kecerdasan pikiran dan perasaan yang baik akan menanggapi bahwa saya hidup didunia ini pasti ada yang menciptakannya. Seperti halnya pada alat-alat yang lain ada karena ada yang membuatnya. Oleh karena itu manusia merasa takut, sehingga kembali kepadanya untuk menyembahnya dan  lahirlah kepercayaan yang sekarang menjadi agama.
7.       Sistem Mata Pencaharian Hidup : Mata pencaharian atau aktivitas ekonomi suatu masyarakat menjadi fokus kajian yang penting. Karena bagaimana cara mata pencaharian suatu kelompok masyarakat atau sistem perekonomian mereka mencukupi kebutuhan hidupnya. Sistem perekonomian pada masyarakat tradisional adalah seperti beternak, bercocok tanam, berburu, menangkap ikan, dan lain-lain. Karena sering dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, maka sistem perekonomian tersebut termasuk kedalam kebudayaan masyarakat tradisional.
Sumber :
-http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya
-http://mbahkarno.blogspot.com/2013/09/unsur-unsur-kebudayaan-beserta.html
-http://robertusbeny.blogspot.com/2012/01/unsur-unsur-kebudayaan.html

Selasa, 01 April 2014

Topeng Blantik (Blantek)


TOPENG BLANTIK (BLANTEK)
1.      Asal-usul budayanya:
Soal asal-usul nama kesenian ini berasal dari dua suku kata, yaitu topeng dan blantek. Istilah topeng berasal dari bahasa Cina di zaman Dinasti Ming. Topeng asal kata dari to dan peng. To artinya sandi dan peng artinya wara. Jadi topeng itu bila dijabarkan berarti sandiwara. Sedangkan untuk kata blantek ada beberapa pendapat. Ada yang mengatakan berasal dari bunyi-bunyian musik yang mengiringinya. Yaitu satu rebana biang, dua rebana anak dan satu kecrek yang menghasilkan bunyi, blang blang crek. Namun, karena lidah lokal ingin enaknya saja dalam penyebutan maka munculah istilah blantek.
2.       Keunikannya:
Terdapat tiga buah sundung (kayu yang dirangkai berbentuk segitiga yang biasa digunakan untuk memikul sayuran). Satu sundung berukuran besar dan dua berukuran kecil lalu diletakkan dipanggung saat pentas sebagai pembatas para pemain yang sedang berlakon dengan panjak, musik, juga dengan para pemain lain yang belum dapat giliran berlakon. Perangkat lainnya yang digunakan saat pentas berupa obor yang diletakkan di tengah panggung pentas.
3.       Nilai-nilai sejarah lokal yang melatarbelakanginya:
Kehidupan masyarakat Jakarta yang bersifat Individualis. Individualis dalam arti terlalu mengedepankan kepentingan pribadi. Seni topeng blantek merupakan hasil dari kepentingan kelompok atau bersama. Masyarakat etnis Betawi menciptakan seni budaya tersebut berdasarkan solidaritas dan kolektifitas. Seni budaya topeng blantek telah memberikan warna budaya dan menambah kemajemukan seni yang ada di Indonesia. Seni tersebut telah menunjukkan keeksistensian pada budaya Indonesia.
Keberadaan seni budaya topeng blantek juga menggambarkan suatu ciri khasnya suatu suku. Seni budaya yang identik dengan hiburan, namun pada dasarnya juga terdapat dimensi lain yaitu sebagai sarana untuk menyampaikan nilai sosial dan agama dari masyarakat Betawi. Dalam pertunjukan topeng blantek secara tidak langsung mengajarkan pada para penonton tentang sesuatu. Para seniman topeng blantek menggambarkan bahwa kesenian adalah bagian dari pendidikan.
4.       Cara atau solusi kalian sebagai mahasiswa untuk melestarikannya:
Sejak adanya kesenian-kesenian tradisional Betawi lainnya seperti lenong, topeng Betawi, samrah, gambang kromong dan lain sebagainya, kesenian topeng blantek makin surut pamornya. Oleh karena itu, dukungan dari pihak pemerintah dan generasi penerus betawi pun sangat perlu dilakukan agar dapat melestarikan kesenian tersebut yang hampir punah dengan mengadakan pentas kesenian topeng blantek.
5.       Sertakan dokumentasi berupa gambar atau video tentang budaya tersebut:




Sumber: